Slag adalah kumpulan oksida (CaO, SiO2, FeO, Al2O3, MgO, P2O5, dll) dalam keadaan lebur dan terpisah dari fasa logam cair selama proses peleburan.
Fungsi slag:
- Melindungi logam cair dari kontaminasi atmosfer dapur selama peleburan
- Sebagai insulasi logam cair
- Sebagai media reaksi pemurnian
- Sebagai penampung komponen oksida atau unsur-unsur yang tidak dikehendaki
Sifat slag yang penting:
- Titik lebur yang rendah dan fluiditas yang tinggi, sehingga mampu menutupi seluruh permukaan logam cair secara merata
- Berat jenisnya lebih rendah dibandingkan dengan logam cair, sehingga akan selalu berada pada permukaan logam cair dan mampu menyerap unsur pengotor yang lebih ringan
- Komposisinya sesuai kebutuhan sehingga mudah menyerap pengotor logam cair
Parameter slag:
- Ditentukan oleh komposisi oksida basa (CaO, MgO) dan oksida asam (SiO2, FeO) dalam larutan slag
- Secara praktis, perbandingan oksida basa dengan oksida asam disebut rasio kebasaan (basicity). Rasio yang umum digunakan adalah (MgO+CaO)/SiO2 = 1,8 - 2,5
Kebasaan slag akan mempengaruhi:
- Kekentalan slag
- Keausan refraktori
- Kelarutan FeO
- Kapasitas sulfur dan phosphor
- Kemampuan foaming slag
*)sumber: makalah Proses Pembuatan Baja oleh Dr. A. Sobandi