Sunday, 22 May 2011

Slag dalam Proses Pembuatan Baja

Slag adalah kumpulan oksida (CaO, SiO2, FeO, Al2O3, MgO, P2O5, dll) dalam keadaan lebur dan terpisah dari fasa logam cair selama proses peleburan.

Fungsi slag:

  • Melindungi logam cair dari kontaminasi atmosfer dapur selama peleburan
  • Sebagai insulasi logam cair
  • Sebagai media reaksi pemurnian
  • Sebagai penampung komponen oksida atau unsur-unsur yang tidak dikehendaki

Sifat slag yang penting:

  • Titik lebur yang rendah dan fluiditas yang tinggi, sehingga mampu menutupi seluruh permukaan logam cair secara merata
  • Berat jenisnya lebih rendah dibandingkan dengan logam cair, sehingga akan selalu berada pada permukaan logam cair dan mampu menyerap unsur pengotor yang lebih ringan
  • Komposisinya sesuai kebutuhan sehingga mudah menyerap pengotor logam cair

Parameter slag:

  • Ditentukan oleh komposisi oksida basa (CaO, MgO) dan oksida asam (SiO2, FeO) dalam larutan slag
  • Secara praktis, perbandingan oksida basa dengan oksida asam disebut rasio kebasaan (basicity). Rasio yang umum digunakan adalah (MgO+CaO)/SiO2 = 1,8 - 2,5

Kebasaan slag akan mempengaruhi:

  • Kekentalan slag
  • Keausan refraktori
  • Kelarutan FeO
  • Kapasitas sulfur dan phosphor
  • Kemampuan foaming slag

*)sumber: makalah Proses Pembuatan Baja oleh Dr. A. Sobandi