Monday 19 September 2011

Jenis Cacat Pada Slab

Slab yang dihasilkan dari mesin continuous casting tidak semuanya menghasilkan slab yang baik. tetapi akan ada beberapa slab yang cacat, baik itu di permukaan slab maupun di dalam slab.

cacat slab di permukaan:

ScreenClip[3]cacat slab di dalam:

dalam

Umumnya, cacat di permukaan bisa dihilangkan dengan cara dikupas. tetapi untuk cacat slab di dalam, tidak bisa diperbaiki.

Tuesday 13 September 2011

Seminar Nasional Besi dan Baja

Tema: Peningkatan Kapabilitas Produksi dan Kualitas Baja
  • Aula Timur – Institut Teknologi Bandung
  • 20-21 Oktober 2011
Latar Belakang:
  • Melanjutkan pertemuan rutin tiap dua tahun yang telah dimulai sejak SNBB 2009
  • merupakan forum untuk diskusi, berbagi ide, pengalaman, pendapat dari berbagai kalangan, yaitu pemerintah, industri, akademisi dan penelitian dalam pengembangan industri besi baja nasional
Tujuan:
  • Mempererat kerjasama dan sinergi antara pemerintah (pemegang kebijakan), industri, akademisi dan peneliti
  • Membina komunikasi, tukar pikiran dan pengalaman dari berbagai pihak dan pakar untuk pengembangan industri besi baja nasional
  • Memaparkan dan mendiskusikan perkembangan-perkembangan teknologi besi baja terkini dan hasil penelitian
Ruang lingkup:
  • mineral processing of iron ore
  • pelletizing
  • sintering
  • coke making
  • blast furnace
  • direct reduction technologies
  • smelting reduction technologies
  • BOF, EAF, steelmaking
  • secondary metallurgy
  • vacuum metallurgy
  • stainless steelmaking
  • steel casting, CCM
  • rolling
  • heat treatment
  • automation and control
  • simulation and modeling
  • refractory
  • iron and steel industries environment
  • ferro alloys (FeCr, FeNi, FeMn, FeSi, FeTi, etc.)
Tanggal Penting:
  • 19 Agustus 2011: batas akhir penerimaan makalah abstrak
  • 30 September 2011: batas akhir penerimaan makalah lengkap
  • 14 Oktober 2011: batas akhir pendaftaran peserta
Format Makalah:
  • Makalah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris
  • Jumlah halaman maksimum 20 halaman (termasuk lampiran), huruf “Arial” 11, spasi 1.5, margin atas 2.5 cm, bawah 2.5 cm, kiri 3 cm, kanan 2.5 cm, ukuran kertas A4
Biaya
  • Pemakalah: bebas biaya
  • Industri: Rp. 300.000
  • Perguruan Tinggi: Rp. 150.000
  • Institusi Penelitian: Rp. 150.000
  • Lembaga Pemerintah: Rp. 150.000
  • Mahasiswa S2/S3: Rp. 50.000
  • Mahasiswa S1: Rp. 25.000
Contact Person:
Dr.-Ing. Zulfiadi Zulhan
Teknik Metalurgi
FTTM – ITB
Jl. Ganesha No. 10
Bandung 40132
Fax. :022-250 4309
Email: Zulfiadi.zulhan@gmx.de

Friday 9 September 2011

Perbedaan Kondisi di Arc Furnace dan Ladle Furnace Serta Pengaruhnya Terhadap Elektroda

Furnace-Electrode

Arc Furnace dan Ladle Furnace mempunyai fungsi yang berbeda dalam proses pembuatan baja. Arc Furnace berfungsi sebagai tempat peleburan baja, sedangkan Ladle Furnace fungsi utamanya adalah Alloying atau pengaturan komposisi.

Perbedaan fungsi tersebut tentu saja berpengaruh terhadap elektrode yang digunakan. Kenapa elektrodanya dibedakan? berikut adalah kondisi yang membedakan Arc Furnace dan Ladle Furnace.

  • Di Ladle tidak ada feed berupa scrap

Dengan tidak adanya scrap, maka kemungkinan elektroda tersebut patah bisa dikurangi, operasi elektrik lebih stabil, busur listrik selalu mengarah ke slag, sehingga ketidakstabilan arus bisa dikurangi.

  • Di Ladle Vibrasi elektroda berkurang

Dengan adanya pengurangan di gerakan arus secara elektromagnetik, akan mengarah pada gerakan elektroda yang berkurang.

  • Di Ladle kondisinya reduksi

Di arc furnace, atmosfer dan slag mengoksidasi elektroda. Pada ladle furnace, slag pada umumnya mereduksi. Begitu juga, atmosfer selama sealing mencukupi, sehingga kecepatan oksidasi elektroda di ladle furnace berkurang.

  • Di Ladle arus relatif tinggi

Karena di ladle tidak ada water cooled panel, maka diperlukan short, slag covered arc. arus yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan level MV yang diperlukan. pada umumnya, elektroda di ladle menggunakan arus yang lebih tinggi dibanding arc furnaces pada diameter elektroda yang sama.

  • Di ladle diameter elektroda lebih kecil

Untuk berat liquid steel yang sama, kebutuhan MV di ladle lebih rendah sehingga diameter elektroda lebih kecil,

*materi ini merupakan terjemahan dan ringkasan dari paper yang dibuat oleh UCAR Carbon Europe S.A

**gambar diambil dari internet (google)

Sunday 4 September 2011

Penggunaan Oksigen Pada Electric Arc Furnace (4)

Ini adalah bagian akhir dari seri tulisan penggunaan oksigen pada EAF, masih dari referensi yang sama.

Calculation of electric power demand

Formula untuk menghitung kebutuhan listrik (1997):

WR = 300 + 900(GE/GA-1) + 1600(GZ/GA) + 0.7(TA-1600) + 0.85tC - 8MG - 4.3ML - 2.8MN

Dimana:

  • WR = specific electrical power demand [kWh/t]
  • GE = weight of all charged ferrous materials [t]
  • GA = furnace tap weight [t]
  • GZ =weight of slag formers [t]
  • TA = steel temperature before tapping [oC]
  • tC = heat time from power on to start of tapping [min]
  • MG = specific consumption of natural gas by [Nm3/tliq.steel]
  • ML = specific consumption of oxygen by lances [Nm3/tliq.steel]
  • MN = specific consumption of oxygen for post combustion [Nm3/tliq.steel]

 

Formula tersebut mengalami perubahan pada saat Electric Steelmaking Conference (1999):

WR = 300 + 900(GE/GA-1) + 80{(GDRI+GHBI/GA} - 300GHM/GA + 1600(GZ/GA) + 0.7(TA-1600) + 0.85(tS+tN) - 8MG -  4.3ML - 2.8MN – 15 CON

Dimana:

  • GDRI, GHBI, dan GHM adalah berat dari DRI, HBI, dan hot metal [t]
  • tS = power on time [min]
  • tN = power off time [min]
  • CON adalah +1 untuk continous operation dan -1 untuk discontinuous operation

 

Conclusion

  • Oksigen dan aplikasi oksigen/fuel adalah alat untuk mencapai target EAF yang mempunyai produktivitas tinggi, biaya rendah, dan efektif.
  • Fungsi utama oxygen lancing adalah untuk dekarburisasi dan refining, burners untuk tambahan input energy, pemanasan cold spot dan post combustion system untuk pemanfaatan energy potensial yang terbuang.